Djan Faridz selaku Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar menyebutkan jika dirinya kerap di-bully atau dihujat oleh berbagai pihak yang hanya mementingkan diri sendiri untuk politik.

Itu bisa terjadi lantaran Djan Faridz memutuskan untuk mendukung pasangan calon Gubernur-Wakil Gubenur nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Beliau juga mengungkapkan selain itu banyak pihak yang berpendapat jika dukungan tersebut diberikan semata-mata karena dia memiliki hubungan dengan Ahok.

“Saya di-bully habis-habisan, banyak yang sebar foto saya sama istri saya. Djan Faridz itu kakak iparnya Ahok dari istri ketiganya, kalau istri ketiga memang kenapa?” papar Djan saat menghadiri acara peluncuran Tim Reaksi Cepat Bhinneka Tunggal Ika Basuki-Djarot di Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (18/3/2017) dikutip di kompas.com.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyebutkan menikahi saudara istri Ahok, Veronica Tan. Sehingga saat ini dirinya memiliki hubungan keluarga dengan Ahok. Setelah menikah, Djan menyebutkan jika mengajak istrinya untuk mempelajari Islam.

“Artinya ada manfaatnya untuk saya, saya dapat pahala karena mengislamkan istri saya. Jadi Ahok itu adik ipar saya, kenapa kalau gue iparan sama Ahok? Salahnya di mana?” jelas Djan.

Selain itu, Djan juga mengungkapkan jika dirinya senang dengan cara kepemipinan adik iparnya tersebut. Dan hal itulah yang meyebabkan dirinya mendukung Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pada akhirnya Djan menyodorkan kontrak politik yang berisi, kelak Ahok-Djarot bakal memajukan Islam di Jakarta. Menurut Djan, Ahok-Djarot menerima dan menyepakati isi kontrak yang disodorkan oleh PPP.

“Marbut, muadzin, ustadz, ustadzah mau digaji tiap bulan. Artinya beliau kalau kita pilih pasti membawa manfaat buat orang Islam. Umat Islam saja diurusi, apalagi yang lain?” pungkas Djan.