Kisah 'Misteri Wanita' Endingnya Malah Begini, Ada Yang Pernah Mengalami?
BacaBerita - Ada sebuah cerita postingan yang membuat haru, membuat bahagia, membuat gemes.
Pasti sering kali kita menemui beberapa postingan yang viral di Facebook.
Bicara soal postingan viral kocak di Facebook, berikut ini ada status viral yang diunggah oleh pengguna akun Facebook, Hasanudin Abdurakhman, Rabu (1/2/2017).
Dilihat dari judulnya, 'Misteri Wanita', kelihatannya postingannya cukup serius.
Namun saat tahu endingnya malah bikin gemas dan sukses menghibur banyak pengguna Facebook.
Simak kisahnya berikut ini:
"Misteri Wanita"
Ini adalah apartemen tempat tinggal saya waktu kuliah di Jepang. Ini sebenarnya adalah dormitory untuk mahasiswa asing.
Saya menempati kamar untuk yang sudah menikah tapi belum punya anak (couple).
Sebuah apartemen sederhana, satu kamar tidur, tapi ditata dengan bagus. Ada pula kamar-kamar yang lebih kecil, untuk penghuni lajang.
Apartemen saya terletak di lantai 4, paling atas. Jendela dan beranda kecilnya, seperti terlihat dalam foto ini, menghadap ke lapangan parkir.
Standar di Jepang, bangunan wajib punya lift kalau berlantai 5 atau lebih. Jadi bangunan ini tanpa lift. Jadi, kalau pergi keluar, lumayan terasa turun naik 4 lantai.
Apalagi bila harus membawa sesuatu, seperti barang belanjaan. Di aaprtemen inilah saya tinggal bersama istri, sebagai pengantin baru.
Kami menikah seminggu sebelum keberangkatan saya ke Jepang. Di apartemen inilah suka duka pengantin baru di negeri orang kami lewatkan.
Suatu hari istri saya kumat manjanya. Dia minta digendong naik ke apartemen kami. Jadi, saya gemdong dia naik 4 lantai. Sampai ke lantai 4 rasanya malaikat Izrail sudah berdiri di samping saya.
Suatu hari, di musim dingin, di akhir pekan. Kami sedang leyeh-leyeh di kamar yang hangat, memakai penghangat ruangan.
Kami nonton TV. Lalu dari arah tempat parkir terdengar suara mesin sepeda motor yang hendak dinyalakan. Zzzzztttt.... Gagal. Lalu, zzzzzzttt.... Gagal lagi. Begitu seterusnya, beberapa kali.
Tadinya suara itu kami abaikan. Tapi lama-lama terasa mengganggu. Lalu istri saya melongok dari jendela, melihat ke bawah.
"Bang, itu Si Nora, nggak bisa ngidupin mesin motornya."
Saya beranjak bangun, ikut melongok. Di bawah sana ada kenalan kami, cewek Uzbekistan, sedang berusaha menyalakan mesin scooter 50 cc dengan starter otomatis.
Ia masih belum berhasil.
Nah, ingat, Nora itu cewek Uzbekistan. Itu aja yang perlu diingat. Penjelasan lebih lanjut tidak diperlukan.
"Tolongin, gih."
"Heee? Dingin ah."
Yang namanya dingin itu hanguzubilah syaithon. Di Sendai tempat kami tinggal itu suhu di siang hari bisa -2 derajat. Keluar dalam cuaca dingin begitu, turun 4 lantai, kemudian nanti naik lagi, adalah kerjaan yang enggak banget deh.
"Iiih, jangan gitu dong. Kasihan, kan?" pinta istri saya sambil menatap memelas gitu.
Apa boleh buat. Dengan enggan saya pakai long john (pakaian dalam panjang untuk musim dingin), celana dan baju, sweater, lalu jaket. Kemudian kaos kaki, dan sepatu.
Saya turun ke tempat parkir, mendekati Nora, mengambil alih scooternya. Sekali genjot pada starter manual, mesin langsung menyala. Nora mengucapkan terima kasih. Saya kembali mendaki 4 lantai.
Tiba di kamar yang hangat, saya ingin segera menikmati leyeh-leyeh, dengan sedikit harapan ada ucapan terima kasih dari istri saya. Di luar dugaan, sambutan yang saya terima berupa tatapan sinis.
"Enak ya, jadi cewek cantik. Selalu aja ada laki-laki yang mau nolongin."
Ya habiiiiiiiib, salah ane apeeeeee?
Begitulah. Hari itu saya belajar satu hal penting yang hingga saat ini belum sanggup saya pahami: "misteri wanita."
0 komentar: