Buni Yani Tersinggung Dan Di Tantang Debat Oleh Pendukung Ahok
BacaBerita01 - Tersangka penyebaran penghasutan SARA, Buni Yani menantang "buzzer-buzzer" pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk bertemu dan berdebat.
Buni menilai status tersangka yang kini disandangnya merupakan akibat dari ulah buzzer Ahok yang disebutnya sudah memelintir dan mempermasalahkan caption yang ditulis dalam video yang diunggahnya.
Padahal, kata Buni, apa yang ditulisnya merupakan partial quotation yang sebenarnya lumrah terjadi. Ia menyebut penghilangan atau penambahan kata kutipan tidak masalah sepanjang bertujuan untuk memperjelas dan tidak menghilangkan makna.
"Buzzer-nya belum mengetahui bahwa saya paham masalah ini. Saya tahu masalahnya. Silakan berdebat dengan saya. Yang paling pintar pendukung dia deh, bawa ke sini. Berdebat dengan saya saja untuk masalah ini," kata Buni dalam sebuah jumpa pers yang digelar di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).
Terkait unggahannya, Buni mengaku sakit hati karena berujung penetapan tersangka kepadanya yang dituduh karena dianggap melanggar UU ITE.
"Saya sangat sakit dibeginikan. Saya sudah dibeginikan, kami harus lawan," kata Buni.
Namun, Buni menyebut buzzer-buzzer pendukung Ahok membangun opini bahwa dirinya telah mengedit dan mengungah video pidato Ahok.
"Yang dikatakan mereka hanya Buni Yani punya niat jahat. Dipelintir semua. Jadi tolong ini dipahami. Jangan mendengar kata buzzer. Saya ini mengerti masalahnya. Saya mengajar soal ini," ujar pria yang pernah mengajar di salah satu universitas swasta di Jakarta ini
Selama enam bulan terakhir, Buni merasa dizalimi para oknum yang sengaja mencari-cari kesalahannya usai mengunggah video pidato Ahok yang menyebut Surat Al-Maidah ayat 51 di hadapan warga Kepulauan Seribu. Ia juga merasa tak terima lantaran dijerat melanggar pasal UU ITE.
"Mengingat sebagai seorang dosen ketika itu, tidak mungkin mengajarkan kebencian ke masyarakat luas," ujarnya.
0 komentar: